/Sejarah Awal Terbentuknya Negara Korea Utara
PLUTKUMKMGIANYAR

Sejarah Awal Terbentuknya Negara Korea Utara

PLUTKUMKMGIANYAR – Sejarah Korea Utara, secara formal dikenal sebagai Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), dimulai secara resmi pada tahun 1948. Namun, akar sejarahnya terentang jauh ke masa sebelum itu, berawal dari pengaruh penjajahan hingga pembentukan identitas nasional yang unik. Berikut merupakan sejarah awal terbentuknya negara Korea Utara yang saat ini menjadi salah satu negara paling ditakuti di dunia.

Pendudukan Jepang dan Pemisahan Korea (1910 – 1945)

Sejarah modern Korea dimulai dengan pendudukan Jepang atas Korea pada tahun 1910. Selama 35 tahun kekuasaan Jepang, orang Korea mengalami penindasan budaya dan eksploitasi ekonomi. Usai kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada tahun 1945, Korea dibebaskan namun langsung terbagi menjadi dua zona pengaruh Uni Soviet di utara dan Amerika Serikat di selatan. Pembagian ini dilakukan di sepanjang garis lintang 38 atau yang dikenal sebagai Zona Demiliterisasi Korea (DMZ).

Pembentukan DPRK (1945 – 1950)

Di bawah pengawasan Uni Soviet, Korea Utara mulai membentuk pemerintahan komunis sendiri. Kim Il-sung, seorang pemimpin gerilya yang telah berjuang melawan penjajah Jepang, diangkat menjadi pemimpin Korea Utara pada tahun 1948. Pada 9 September 1948, DPRK secara resmi didirikan dengan dukungan Soviet. Pemerintahan baru ini mengadopsi ideologi Juche, sebuah filsafat politik yang menekankan kemandirian dan isolasi, yang menjadi prinsip utama negara.

Perang Korea (1950 – 1953)

Pada tanggal 25 Juni 1950, Korea Utara, dengan dukungan Soviet dan Tiongkok, menyerang Korea Selatan, yang memicu Perang Korea. Ini adalah konflik bersenjata pertama dalam Perang Dingin, dengan Amerika Serikat dan Sekutu mengintervensi untuk membantu Korea Selatan. Setelah tiga tahun perang, gencatan senjata ditandatangani pada tahun 1953, secara efektif mempertahankan pembagian Korea tanpa perjanjian perdamaian formal.

Era Kim Il-sung (1953 – 1994)

Pasca-perang, Kim Il-sung memperkuat kekuasaannya dan memulai proses pembangunan kembali negara dengan bantuan Soviet dan Tiongkok. Program industrialisasi besar-besaran dilaksanakan, dan ekonomi Korea Utara sempat mengalami pertumbuhan. Namun, kebijakan isolasi dan pengelolaan yang buruk akhirnya menimbulkan masalah ekonomi. Pada 1960-an, Kim Il-sung memperkenalkan ‘Suryong’, sistem yang menempatkannya di puncak kekuasaan absolut, dan negara itu menjadi semakin tertutup dari dunia luar.

Krisis dan Kelaparan (1994 – Sekarang)

Setelah kematian Kim Il-sung pada tahun 1994, putranya, Kim Jong-il, mengambil alih kekuasaan. Pada pertengahan 1990-an, Korea Utara menghadapi krisis ekonomi hebat yang disebabkan oleh kegagalan kebijakan, bencana alam, dan hilangnya dukungan dari Uni Soviet yang telah runtuh. Negara ini mengalami kelaparan yang parah, yang diperkirakan merenggut nyawa ratusan ribu orang.

Era Kim Jong-un dan Tantangan Modern

Kim Jong-il meninggal pada tahun 2011 dan digantikan oleh putranya, Kim Jong-un, yang terus mempertahankan kebijakan isolasi dan pengembangan senjata nuklir. Korea Utara hari ini tetap menjadi negara yang sangat tertutup, dengan kontrol yang ketat atas informasi dan represi politik. Meskipun menghadapi sanksi internasional yang ketat, rezim Kim Jong-un terus mendorong program nuklir dan misilnya, yang meningkatkan ketegangan dengan komunitas internasional, khususnya Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Sejarah Korea Utara adalah cerita tentang ketahanan, isolasi, dan konflik. Dari awal pendudukan Jepang hingga era pemerintahan dinasti Kim, negara ini telah melalui banyak perubahan dramatis dan tantangan signifikan. Hari ini, DPRK tetap menjadi salah satu negara paling misterius dan menantang di panggung dunia, dengan sejarah yang kompleks dan masa depan yang tidak pasti.