plutkumkmgianyar.com – Jakarta – Pernyataan Effendi Simbolon, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), yang menyebut Megawati Soekarnoputri sebagai “Ratu Adil” dalam sebuah diskusi di Jakarta, menimbulkan berbagai reaksi dari internal partai dan juga dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pernyataan ini dianggap kontroversial karena menyentuh posisi Megawati sebagai Ketua Umum PDIP dan putri dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Dalam diskusi yang berlangsung di Jakarta, Effendi Simbolon menyebut Megawati Soekarnoputri sebagai “Ratu Adil” yang diharapkan dapat membawa perubahan dan keadilan bagi rakyat Indonesia. “Bu Mega adalah Ratu Adil yang kita harapkan dapat membawa perubahan dan keadilan bagi rakyat Indonesia,” ujar Effendi.
Pernyataan Effendi Simbolon ini langsung mendapat tanggapan dari internal PDIP. Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa pernyataan Effendi adalah bentuk penghormatan dan pengakuan terhadap peran besar Megawati dalam perjuangan demokrasi di Indonesia. “Pernyataan Effendi adalah bentuk penghormatan terhadap Bu Mega yang telah berjuang keras untuk demokrasi dan keadilan di Indonesia,” kata Hasto.
Namun, Hasto juga menegaskan bahwa PDIP tidak pernah menganggap Megawati sebagai “Ratu Adil” dalam arti yang mitologis atau feodal. “Bu Mega adalah pemimpin yang demokratis dan selalu berjuang untuk rakyat. Kami tidak pernah menganggapnya sebagai ‘Ratu Adil’ dalam arti feodal,” ujar Hasto.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan kader PDIP, memberikan tanggapan terkait pernyataan Effendi Simbolon. Jokowi mengatakan bahwa Megawati adalah pemimpin yang sangat dihormati dan memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. “Bu Mega adalah pemimpin yang sangat dihormati dan memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan bangsa kita,” kata Jokowi.
Jokowi juga menegaskan bahwa pernyataan Effendi adalah bentuk penghormatan dan pengakuan terhadap peran Megawati. “Effendi menyampaikan penghormatan dan pengakuan terhadap peran Bu Mega. Itu adalah bentuk penghargaan dari seorang kader kepada pemimpinnya,” ujar Jokowi.
Effendi Simbolon menyampaikan pernyataannya dalam konteks diskusi tentang peran pemimpin dalam membawa perubahan dan keadilan. Menurut Effendi, Megawati adalah sosok yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi rakyat Indonesia. “Dalam konteks saat ini, kita membutuhkan pemimpin yang dapat membawa perubahan dan keadilan. Bu Mega adalah sosok yang diharapkan dapat melakukan itu,” ujar Effendi.
Pernyataan Effendi Simbolon juga menimbulkan berbagai reaksi dari publik. Beberapa pihak mengapresiasi pernyataan Effendi sebagai bentuk penghormatan kepada Megawati, sementara yang lain mengkritik pernyataan tersebut sebagai bentuk pengkultusan individu. “Pernyataan Effendi adalah bentuk penghormatan kepada Bu Mega yang telah berjuang keras untuk demokrasi dan keadilan,” ujar salah satu pendukung PDIP.
Namun, ada juga yang mengkritik pernyataan tersebut. “Pernyataan Effendi terlalu berlebihan dan bisa dianggap sebagai bentuk pengkultusan individu. Kita harus menghormati Bu Mega, tapi tidak perlu mengkultuskannya,” ujar salah satu pengamat politik.
Pernyataan Effendi Simbolon yang menyebut Megawati Soekarnoputri sebagai “Ratu Adil” menimbulkan berbagai reaksi dari internal PDIP dan juga dari Presiden Jokowi. PDIP dan Jokowi menganggap pernyataan Effendi sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan terhadap peran besar Megawati dalam perjuangan demokrasi di Indonesia. Namun, pernyataan ini juga menimbulkan berbagai reaksi dari publik, ada yang mengapresiasi dan ada yang mengkritik.