plutkumkmgianyar.com – Beberapa pihak berspekulasi tentang penyebab turbulensi parah yang dialami oleh pesawat Singapore Airlines, yang menyebabkan satu orang tewas. Konsultan senior penerbangan dari Frost and Sullivan, Shantanu Gangakhedkar, menjelaskan bahwa turbulensi bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti badai, awan, dan aliran jet.
Turbulensi udara jernih (clear air turbulence/CAT) merupakan jenis gangguan yang sulit diprediksi, seringkali terjadi tanpa peringatan, dan dapat membahayakan penumpang secara tiba-tiba. Pesawat Singapore Airlines mengalami turbulensi parah hingga harus melakukan pendaratan darurat di Bangkok, Thailand, setelah perjalanan menuju London-Singapura.
Dalam insiden tersebut, satu orang tewas dan 18 orang dilarikan ke rumah sakit dari total 211 penumpang yang ada di pesawat, termasuk 18 awak pesawat. Maskapai ini memberikan prioritas pada pelayanan medis dan bantuan kepada seluruh penumpang dan awak kabin yang terlibat dalam peristiwa tragis tersebut.
