plutkumkmgianyar.com – Tagar #KaburAjaDulu telah menjadi viral di media sosial, mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. Fenomena ini tidak hanya menjadi ajakan untuk meninggalkan negeri ini, tetapi juga menjadi kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak memihak rakyat. Dalam konteks ini, diaspora Indonesia dapat belajar dari negara-negara seperti China dan India yang berhasil memanfaatkan potensi diaspora mereka untuk kemajuan negara.
Tagar #KaburAjaDulu mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia, mulai dari korupsi, kemerosotan demokrasi, penyalahgunaan konstitusi, hingga ketimpangan sosial. Menurut sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), A.B. Widyanta, tagar ini merupakan respons hati nurani yang mendalam terhadap kondisi negeri yang tidak memberikan harapan bagi masa depan.
Diaspora Indonesia memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi negeri ini, seperti yang dilakukan oleh diaspora China dan India. Menurut Adhie, anak muda Indonesia bisa mencontoh negara India dan China, di mana para ilmuwan dan profesional di sana memberikan dampak besar bagi negaranya1. Diaspora China dan India berhasil memanfaatkan kesempatan di luar negeri untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman mereka, yang kemudian mereka bawa kembali ke negara asal untuk membangun negaranya.
Untuk mengatasi fenomena #KaburAjaDulu, pemerintah perlu mengembangkan strategi talent policy yang efektif. Talent policy adalah bagian dari kebijakan yang lebih luas untuk memastikan daya saing tenaga kerja dan keamanan nasional. Ada berbagai alat yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk mempertahankan dan menarik talenta di negara ini, mulai dari hak tinggal, kebijakan pajak, beasiswa, visa emas, dan banyak lagi.
Beberapa negara telah berhasil menerapkan kebijakan yang menarik dan mempertahankan talenta. Misalnya, Amerika Serikat dengan visa H-1B yang menarik talenta terbaik dari seluruh dunia, Singapura dengan program residensi permanennya yang menarik talenta top dari Indonesia, dan Belanda dengan kebijakan pajak 30% untuk pekerja berketerampilan tinggi.
Tagar #KaburAjaDulu adalah ekspresi kekecewaan masyarakat terhadap kondisi di Indonesia, tetapi juga dapat dilihat sebagai peluang untuk memperbaiki kehidupan mereka. Diaspora Indonesia dapat belajar dari negara-negara seperti China dan India yang berhasil memanfaatkan potensi diaspora mereka untuk kemajuan negara. Pemerintah perlu mengembangkan strategi talent policy yang efektif untuk mempertahankan dan menarik talenta, sehingga dapat membangun negeri ini dengan lebih baik.