plutkumkmgianyar.com – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menegaskan bahwa hubungannya dengan dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), masih baik-baik saja. Hal ini disampaikan Jokowi menanggapi ketidakhadirannya dalam pertemuan mantan Gubernur DKI Jakarta yang bertajuk “Bentang Harapan JAKasa” di Balai Kota Jakarta pada Selasa, 31 Desember 2024.
Jokowi mengungkapkan bahwa ketidakhadirannya dalam pertemuan tersebut bukan karena ada masalah dalam hubungannya dengan Anies dan Ahok. Ia menyebutkan bahwa dirinya sedang merayakan tahun baru bersama keluarga di Solo, Jawa Tengah. “Ya, di sini juga ada acara. Acara kecil-kecilan,” ujar Jokowi saat ditemui di Solo, Kamis (2/1/2025).
Jokowi dengan tegas menepis anggapan bahwa hubungannya dengan Anies dan Ahok tidak harmonis. “Oh baik-baik saya dengan semuanya. Baik-baik saya dengan semuanya, dengan Pak Ahok dan Pak Anies,” kata Jokowi. Meskipun demikian, Jokowi mengakui bahwa dirinya sudah lama tidak bertemu secara langsung dengan keduanya.
Ketidakhadiran Jokowi dalam pertemuan tersebut memicu berbagai spekulasi dan reaksi dari berbagai pihak. Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), M Guntur Romli, menyebut bahwa Jokowi hanya mencari alasan untuk tidak hadir. Menurut Guntur, ada tiga alasan utama mengapa Jokowi tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Pertama, Jokowi takut bertemu Anies Baswedan karena sedang ramai soal dugaan kriminalisasi Anies melalui suatu perkara hukum yang diduga melibatkan Jokowi. Kedua, Jokowi malu karena namanya masuk finalis salah seorang yang terlibat kejahatan terorganisasi dan korupsi tahun 2024 versi OCCRP. Ketiga, Jokowi malu karena jagoannya Ridwan Kamil-Suswono kalah dalam 1 putaran di Jakarta.
Ketidakhadiran Jokowi dalam pertemuan tersebut juga dilihat dalam konteks politik. Jokowi dan Anies Baswedan memiliki sejarah persaingan politik yang kuat, terutama sejak Pilkada DKI Jakarta 2017 yang kontroversial. Anies berhasil mengalahkan Ahok, yang merupakan wakil Jokowi saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta1618. Persaingan ini terus berlanjut hingga Pilpres 2024, di mana Jokowi berhasil mengalahkan Anies, meskipun dengan selisih tipis.
Meskipun absen dalam pertemuan mantan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi menegaskan bahwa hubungannya dengan Anies Baswedan dan Ahok masih baik-baik saja. Ketidakhadirannya lebih disebabkan oleh alasan pribadi dan keluarga daripada masalah dalam hubungan mereka. Spekulasi dan reaksi dari berbagai pihak menunjukkan bahwa dinamika politik antara Jokowi, Anies, dan Ahok masih sangat kuat dan terus berlanjut.