plutkumkmgianyar.com – Selama dua hari terakhir, Jenin, sebuah kota di Tepi Barat, menjadi pusat serangan militer oleh pasukan Israel yang mengakibatkan kematian sepuluh warga Palestina. Menurut laporan dari Reuters pada Kamis (23/5/2024), serangan yang dimulai pada Selasa (21/5) ini menewaskan delapan orang pada hari pertama, termasuk seorang dokter.
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa serangan berlanjut hingga Rabu (22/5), menambah jumlah korban tewas menjadi sepuluh. Dua korban lainnya tewas pada hari kedua serangan tersebut. Kementerian tersebut juga menyampaikan bahwa total korban tewas di Tepi Barat telah mencapai 516 orang sejak konflik meningkat pada Oktober tahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Rabu, Perdana Menteri Palestina Mohammed Mustafa memperingatkan tentang bahaya eskalasi militer oleh Israel dan serangan oleh pemukim di Tepi Barat, wilayah yang diharapkan menjadi bagian dari negara Palestina merdeka di masa depan bersama dengan Gaza.
AFP melaporkan bahwa pertempuran yang dimulai pada Selasa pagi di Jenin telah menewaskan sepuluh orang dan melukai 25 lainnya. Seorang koresponden AFP mencatat kehadiran empat jenazah di kamar mayat rumah sakit Khalil Suleiman pada hari yang sama.
Pernyataan dari militer Israel pada hari Rabu (22/5) menyebutkan bahwa pasukannya terlibat dalam baku tembak dengan individu yang bersenjata dan mengklaim telah membunuh beberapa teroris. Israel juga menyatakan bahwa dua dari teroris tersebut melemparkan bahan peledak ke arah pasukan mereka. Kekerasan ini menandai peningkatan signifikan dalam konflik yang sudah berlangsung lama di kawasan tersebut, menimbulkan kekhawatiran internasional mengenai potensi peningkatan lebih lanjut dalam kekerasan.