plutkumkmgianyar.com – Pada peringatan Hari Tani Nasional, ribuan petani dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta. Mereka menyerukan berbagai tuntutan terkait kebijakan pertanian dan reforma agraria yang dianggap belum memenuhi harapan petani. Demonstrasi ini merupakan bagian dari tradisi tahunan yang menandakan pentingnya isu pertanian dalam pembangunan nasional.
Para demonstran, yang terdiri dari para petani, aktivis, dan mahasiswa, menyuarakan beberapa tuntutan utama. Salah satu tuntutan utama adalah percepatan implementasi reforma agraria yang lebih adil dan merata. Mereka juga menyoroti perlunya perlindungan harga komoditas pertanian agar petani dapat memperoleh pendapatan yang layak. Selain itu, ada kekhawatiran tentang alih fungsi lahan pertanian menjadi area industri atau perumahan yang semakin marak terjadi.
Para peserta aksi juga meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib petani kecil dengan memberikan dukungan berupa subsidi pupuk, benih, dan akses permodalan yang lebih mudah. “Kami di sini untuk mengingatkan pemerintah bahwa petani adalah tulang punggung bangsa. Tanpa petani, tidak ada pangan,” ujar salah satu orator dari atas mobil komando.
Demonstrasi berlangsung damai dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Para demonstran membawa berbagai spanduk dan poster yang menyuarakan aspirasi mereka. Di tengah aksi, sejumlah perwakilan dari kelompok tani diterima oleh anggota DPR untuk menyampaikan langsung tuntutan mereka. Pertemuan ini diharapkan dapat membuka dialog lebih lanjut antara pemerintah dan perwakilan petani.
Menanggapi aksi tersebut, seorang anggota DPR mengungkapkan bahwa isu-isu yang diangkat oleh para petani memang membutuhkan perhatian serius dan berjanji akan menyampaikan aspirasi ini kepada pihak terkait di pemerintahan. “Kami berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak petani dan memastikan bahwa kebijakan yang diambil berpihak pada kepentingan mereka,” ujarnya.
Setelah menyampaikan aspirasi mereka dan mendapatkan tanggapan dari perwakilan DPR, massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib pada sore hari. Para petani pulang dengan harapan bahwa suara mereka telah didengar dan akan ada perubahan nyata dalam waktu dekat. Koordinator aksi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh peserta dan pihak keamanan yang telah menjaga situasi tetap kondusif.
“Kami berharap apa yang kami suarakan hari ini dapat membuahkan hasil yang nyata. Kami akan terus mengawasi perkembangan kebijakan terkait pertanian dan tidak segan untuk kembali turun ke jalan jika diperlukan,” tegas koordinator aksi sebelum massa meninggalkan lokasi.
Demonstrasi Hari Tani di depan Gedung DPR merupakan cerminan dari semangat juang petani Indonesia untuk mendapatkan hak-hak mereka yang selama ini belum sepenuhnya terpenuhi. Dengan pembubaran massa yang damai, diharapkan dapat tercipta dialog konstruktif antara petani dan pemerintah guna mencapai solusi yang menguntungkan semua pihak. Ke depan, semua mata tertuju pada langkah-langkah nyata yang akan diambil pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi sektor pertanian.