Terkini

Candi Ratusan Tahun di Bali Roboh Akibat Hujan Badai

plutkumkmgianyar.com – Bali, pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya, baru-baru ini diguncang oleh bencana alam yang cukup besar. Hujan badai yang melanda pulau ini selama beberapa hari berturut-turut telah menyebabkan kerusakan parah pada beberapa situs bersejarah, termasuk candi yang telah berdiri selama ratusan tahun.

Hujan badai yang terjadi pada tanggal 7 dan 8 Juli 2023 telah menyebabkan kerusakan di berbagai wilayah di Bali. Menurut laporan, hujan deras ini mengakibatkan 78 insiden bencana di seluruh pulau, termasuk banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur. Salah satu dampak paling signifikan adalah robohnya candi yang telah berusia ratusan tahun.

Salah satu candi yang paling terpukul adalah Candi Tebing Tegallinggah, yang terletak di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Candi ini dibangun pada abad ke-12 dan merupakan salah satu situs bersejarah yang paling penting di Bali9. Candi ini terkenal dengan reliefnya yang indah dan digunakan sebagai tempat meditasi serta upacara keagamaan.

Akibat hujan badai yang terus-menerus, bagian dari candi ini mengalami keruntuhan. Dinding candi yang terpahat di tebing batu runtuh, dan beberapa hermitage yang digunakan untuk meditasi juga hancur. Kerusakan ini tidak hanya menghilangkan bagian penting dari sejarah Bali, tetapi juga menghancurkan tempat yang digunakan oleh banyak orang untuk meditasi dan pemurnian jiwa.

Selain Candi Tebing Tegallinggah, beberapa candi lain di Bali juga mengalami kerusakan. Candi Gunung Kawi, yang terkenal dengan reliefnya yang megah, juga mengalami keruntuhan dinding. Candi ini adalah salah satu situs paling populer bagi wisatawan dan penduduk lokal, dan kerusakannya merupakan kehilangan besar bagi warisan budaya Bali.

Selain kerusakan fisik, hujan badai juga menyebabkan gangguan besar pada infrastruktur dan transportasi di Bali. Jalan-jalan utama terputus, dan beberapa desa terisolasi akibat tanah longsor. Banjir juga merendam banyak rumah dan lahan pertanian, menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi penduduk lokal.

Pemerintah daerah dan organisasi lokal telah segera merespons bencana ini dengan melakukan upaya penyelamatan dan pemulihan. Tim penyelamat bekerja keras untuk membersihkan puing-puing dan membuka kembali jalan-jalan yang terputus. Sementara itu, para ahli konservasi juga telah mulai menilai kerusakan pada candi dan merencanakan upaya pemulihan.

Namun, proses pemulihan ini diperkirakan akan memakan waktu lama dan memerlukan dana yang besar. Selain itu, perlu ada upaya untuk mencegah kerusakan serupa di masa depan, termasuk peningkatan sistem drainase dan penguatan struktur candi yang rentan terhadap cuaca ekstrem.

Hujan badai yang melanda Bali telah menyebabkan kerusakan parah pada candi-candi bersejarah yang telah berdiri selama ratusan tahun. Candi Tebing Tegallinggah dan Candi Gunung Kawi adalah beberapa contoh situs yang mengalami keruntuhan, mengakibatkan kerugian budaya yang besar. Selain kerusakan fisik, bencana ini juga menyebabkan gangguan pada infrastruktur dan ekonomi lokal.