plutkumkmgianyar.com – Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana Program Indonesia Pintar (PIP). Ia meminta agar tidak ada lagi penyalahgunaan dana PIP yang dapat merugikan siswa dan pendidikan di Indonesia.
Dalam sebuah diskusi panel yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdul Mu’ti menyampaikan kekhawatirannya tentang adanya penyalahgunaan dana PIP di beberapa daerah. “Dana PIP adalah program yang sangat penting untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa mengenyam pendidikan. Namun, jika ada penyalahgunaan, maka tujuan mulia ini tidak akan tercapai,” ujarnya.
Abdul Mu’ti menekankan bahwa penyalahgunaan dana PIP tidak hanya merugikan siswa, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap program pemerintah. “Kita harus memastikan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan untuk PIP benar-benar sampai ke tangan siswa yang membutuhkan,” tambahnya.
Abdul Mu’ti juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mengawasi penggunaan dana PIP. “Masyarakat harus aktif dalam mengawasi dan melaporkan jika menemukan penyimpangan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa dana PIP benar-benar digunakan untuk kepentingan pendidikan,” ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, Abdul Mu’ti juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil oleh KPK dalam memberantas korupsi dan penyalahgunaan dana publik. “KPK telah melakukan banyak hal untuk memberantas korupsi, termasuk dalam pengelolaan dana PIP. Kami berharap kerja sama antara pemerintah, KPK, dan masyarakat dapat terus ditingkatkan,” katanya.
Langkah-langkah yang diusulkan oleh Abdul Mu’ti ini diharapkan dapat mencegah penyalahgunaan dana PIP dan memastikan bahwa program ini benar-benar bermanfaat bagi siswa yang membutuhkan. Dengan transparansi, pengawasan ketat, edukasi, sistem pelaporan yang efektif, dan sanksi tegas, diharapkan dana PIP dapat digunakan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Abdul Mu’ti menutup diskusi dengan pesan kepada semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan dana PIP. “Mari kita bekerja sama untuk memastikan bahwa dana PIP benar-benar digunakan untuk kepentingan pendidikan. Jangan sampai ada lagi penyalahgunaan yang merugikan siswa dan merusak kepercayaan publik. Kita harus menjaga integritas dan kepercayaan dalam pengelolaan dana publik,” pungkasnya.