Terkini

Guru yang Hukum Siswa SD Belajar di Lantai Disanksi

plutkumkmgianyar.com – Dalam beberapa hari terakhir, publik dihebohkan dengan berita tentang seorang guru di Medan yang memberikan hukuman kepada siswa Sekolah Dasar (SD) untuk belajar di lantai karena menunggak pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Kejadian ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat, termasuk kecaman dan dukungan terhadap tindakan guru tersebut.

Kejadian ini bermula ketika seorang siswa kelas IV SD di Medan tidak membayar SPP sebesar Rp180.000. Sebagai hukuman, guru kelas meminta siswa tersebut untuk belajar di lantai selama jam pelajaran berlangsung. Aksi ini kemudian diunggah oleh salah satu akun media sosial dan menjadi viral, menarik perhatian banyak pihak.

Reaksi masyarakat terhadap kejadian ini sangat beragam. Sebagian besar netizen mengecam tindakan guru tersebut, menilai bahwa hukuman tersebut tidak etis dan merendahkan martabat siswa. Beberapa netizen bahkan mengungkap identitas guru tersebut dan menyebarkan foto-foto pribadinya sebagai bentuk protes.

Di sisi lain, ada juga yang mendukung tindakan guru tersebut, berargumen bahwa hukuman tersebut diberikan untuk mendidik siswa agar lebih disiplin dalam membayar SPP. Namun, dukungan ini tidak sebesar kecaman yang diterima guru tersebut.

Baca juga : Kerusakan Taman Publik Akibat Perburuan Koin Jagat

Menyikapi kejadian ini, pihak sekolah dan yayasan langsung mengambil tindakan. Guru yang bersangkutan diberhentikan sementara dari tugas mengajarnya sampai ada keputusan lebih lanjut. Selain itu, Dinas Pendidikan Kota Medan juga akan melakukan pemanggilan dan klarifikasi terhadap guru tersebut untuk menyelidiki lebih lanjut tentang kejadian ini.

Dari perspektif pendidikan, tindakan guru yang memberikan hukuman fisik atau merendahkan martabat siswa dianggap tidak etis dan melanggar prinsip pendidikan yang seharusnya mendidik dengan penuh kasih sayang dan pengertian. Ketua Komisi X DPR RI menilai bahwa tindakan tersebut tidak sesuai dengan prinsip pendidikan yang seharusnya dianut oleh setiap pendidik.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Guru harus lebih bijak dalam memberikan hukuman kepada siswa, dengan mempertimbangkan dampak psikologis dan sosial yang mungkin timbul. Sementara itu, pihak sekolah dan yayasan harus lebih aktif dalam memberikan bimbingan dan pelatihan kepada guru-guru mereka agar dapat mengelola kelas dengan lebih baik tanpa harus merendahkan martabat siswa.