Pengalaman Kori & Maria Menelusuri Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Katedral

plutkumkmgianyar.com – Pada suatu pagi yang cerah, Kori dan Maria memutuskan untuk menjelajahi Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta. Terowongan ini tidak hanya menjadi penghubung fisik antara dua tempat ibadah terbesar di Indonesia, tetapi juga simbol persatuan dan toleransi antarumat beragama.

Kori dan Maria memulai perjalanan mereka dari rumah masing-masing, bertemu di Stasiun MRT Bundaran HI. Mereka memilih transportasi umum untuk mengurangi jejak karbon dan menikmati pengalaman berkeliling kota. Setelah tiba di stasiun, mereka berjalan kaki menuju Masjid Istiqlal, yang terletak tidak jauh dari stasiun.

Masjid Istiqlal, yang berarti “kemerdekaan” dalam bahasa Arab, adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Kori dan Maria terpesona oleh arsitektur masjid yang megah dan luas. Mereka menghabiskan waktu beberapa saat untuk menikmati keindahan masjid, mengagumi detail arsitektur, dan merasakan kedamaian yang menyelimuti tempat ini.

Setelah puas menjelajahi Masjid Istiqlal, Kori dan Maria menuju pintu masuk Terowongan Silaturahim yang terletak di bagian belakang masjid. Terowongan ini dibangun sebagai bagian dari proyek revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas) dan diresmikan pada tahun 2020. Terowongan ini memiliki panjang sekitar 500 meter dan dilengkapi dengan fasilitas modern seperti lift dan eskalator untuk memudahkan akses bagi semua pengunjung.

Saat memasuki terowongan, Kori dan Maria merasa seperti memasuki dunia baru. Dinding terowongan dihiasi dengan mural-mural indah yang menggambarkan semangat toleransi dan persatuan antarumat beragama di Indonesia. Mural-mural ini diciptakan oleh seniman lokal yang ingin menyampaikan pesan perdamaian dan harmoni.

Selama perjalanan, mereka juga melihat beberapa tempat duduk dan taman kecil yang memberikan suasana segar dan nyaman. Terowongan ini juga dilengkapi dengan sistem pencahayaan yang baik, sehingga terasa aman dan nyaman untuk dilalui.

Setelah berjalan sekitar 10 menit, Kori dan Maria akhirnya tiba di ujung terowongan yang terhubung langsung dengan halaman Gereja Katedral. Gereja Katedral, yang resmi bernama Gereja Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, adalah gereja tertua dan terbesar di Jakarta. Kori dan Maria terpesona oleh arsitektur gothic gereja yang megah dan indah.

Mereka menghabiskan waktu beberapa saat untuk menikmati keindahan gereja, mengagumi detail arsitektur, dan merasakan kedamaian yang menyelimuti tempat ini. Mereka juga bertemu dengan beberapa pengunjung lain yang sedang berdoa dan beribadah di gereja.

Setelah menjelajahi Gereja Katedral, Kori dan Maria duduk di taman kecil di halaman gereja untuk merenungkan pengalaman mereka. Mereka merasa sangat terkesan dengan Terowongan Silaturahim yang tidak hanya menghubungkan dua tempat ibadah, tetapi juga menghubungkan hati dan pikiran umat beragama di Indonesia.

Pengalaman ini memberikan mereka pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya toleransi dan persatuan dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka berharap bahwa terowongan ini dapat menjadi inspirasi bagi semua orang untuk saling menghormati dan bekerja sama demi kebaikan bersama.

Pengalaman Kori dan Maria menelusuri Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Katedral adalah perjalanan yang penuh makna dan inspirasi. Terowongan ini tidak hanya menghubungkan dua tempat ibadah, tetapi juga menghubungkan hati dan pikiran umat beragama di Indonesia. Dengan semangat toleransi dan persatuan, terowongan ini menjadi simbol penting bagi kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan damai.