Mendekatnya Turki dan Suriah: Pengaruh Kebijakan Trump dalam Dinamika Politik Timur Tengah

plutkumkmgianyar.com – Dalam beberapa tahun terakhir, dinamika politik di Timur Tengah telah mengalami perubahan signifikan, terutama setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Salah satu perkembangan menarik yang muncul adalah mendekatnya hubungan antara Turki dan Suriah, yang sebelumnya terlibat dalam ketegangan akibat konflik berkepanjangan di wilayah tersebut. Artikel ini akan mengulas bagaimana kebijakan luar negeri Trump berkontribusi dalam proses rekonsiliasi antara kedua negara, serta dampaknya terhadap stabilitas kawasan.

Hubungan antara Turki dan Suriah telah lama ditandai oleh ketegangan, terutama sejak pecahnya perang saudara Suriah pada tahun 2011. Turki, yang berbatasan langsung dengan Suriah, menjadi salah satu negara yang paling terpengaruh oleh konflik tersebut. Ankara mengkhawatirkan adanya aliran pengungsi yang besar dan munculnya kelompok-kelompok Kurdi yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional Turki.

Di sisi lain, Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar al-Assad berusaha mempertahankan kekuasaannya di tengah tekanan internasional dan perang saudara yang berkepanjangan. Hubungan antara Ankara dan Damaskus semakin memburuk ketika Turki mendukung kelompok-kelompok oposisi yang berjuang melawan rezim Assad.

Ketika Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS, ia mengadopsi pendekatan yang berbeda dalam kebijakan luar negeri, terutama di Timur Tengah. Salah satu aspek yang paling mencolok adalah keputusan Trump untuk menarik pasukan AS dari Suriah. Langkah ini mengubah dinamika kekuatan di kawasan dan memberikan ruang bagi Turki untuk berperan lebih aktif.

Setelah penarikan pasukan AS, Turki melihat kesempatan untuk meningkatkan pengaruhnya di Suriah dan mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok Kurdi. Dalam konteks ini, Trump memberikan lampu hijau bagi Turki untuk melancarkan operasi militer di utara Suriah, yang dikenal sebagai Operasi Peace Spring, pada Oktober 2019. Operasi ini bertujuan untuk mengusir pasukan Kurdi YPG dari perbatasan Turki dan mendirikan zona aman di wilayah tersebut.

Pemindahan kekuatan yang dipicu oleh kebijakan Trump dan kegagalan AS untuk mendukung kelompok Kurdi memberi Turki kepercayaan diri untuk menjalin kembali dialog dengan Suriah. Dalam beberapa bulan terakhir, terdapat sinyal-sinyal positif dari kedua belah pihak untuk melakukan rekonsiliasi. Pertemuan antara pejabat tinggi Turki dan Suriah mulai terjadi, dan kedua negara menunjukkan niat untuk menjalin hubungan yang lebih baik.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlüt Çavuşoğlu, menyatakan bahwa Turki siap untuk melakukan dialog dengan Suriah untuk mencapai stabilitas di kawasan. Dalam konteks ini, Suriah juga menunjukkan ketertarikan untuk memperbaiki hubungan dengan Turki, terutama untuk mengurangi ketegangan di perbatasan dan mengelola isu pengungsi.

Meskipun terdapat tanda-tanda perbaikan hubungan, banyak tantangan yang masih harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah ketidakpercayaan yang mendalam antara kedua negara akibat konflik yang berkepanjangan. Selain itu, keberadaan kelompok bersenjata Kurdi yang didukung oleh AS tetap menjadi isu sensitif bagi Turki.

Namun, ada juga peluang besar untuk membangun kerja sama yang lebih baik. Stabilitas di Suriah sangat penting bagi keamanan Turki, terutama dalam konteks pengelolaan pengungsi dan ancaman terorisme. Rekonsiliasi antara Turki dan Suriah dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan kawasan yang lebih stabil dan aman bagi kedua negara serta mitra regional lainnya.

Mendekatnya hubungan antara Turki dan Suriah merupakan salah satu dampak dari kebijakan luar negeri Donald Trump yang telah mengubah peta kekuatan di Timur Tengah. Penarikan pasukan AS dari Suriah memberikan ruang bagi Turki untuk memperkuat pengaruhnya dan menjalin kembali dialog dengan Damaskus.

Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, peluang untuk membangun hubungan yang lebih baik antara kedua negara tetap terbuka. Dengan kerjasama yang lebih erat, Turki dan Suriah dapat mengatasi masalah-masalah yang telah mengganggu stabilitas kawasan selama bertahun-tahun. Dalam konteks ini, penting bagi kedua negara untuk saling percaya dan bekerja sama demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi rakyat mereka.