plutkumkmgianyar.com – Polda Banten baru-baru ini mengalami insiden tragis yang mengguncang masyarakat. Seorang tahanan berinisial BK (35 tahun), yang ditahan karena kasus penyalahgunaan narkoba jenis ganja, ditemukan tewas gantung diri di tahanan khusus Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Banten. Insiden ini menimbulkan investigasi mendalam dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Banten terhadap satu tim Ditresnarkoba yang bertanggung jawab atas penahanan BK.
BK, seorang guru honorer asal Lebak, ditangkap karena terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Setelah penangkapan, BK dijebloskan ke tahanan khusus Ditresnarkoba Polda Banten untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Namun, pada Jumat, 8 November 2024, BK ditemukan tewas gantung diri di dalam tahanan tersebut.
Setelah insiden bunuh diri BK, Propam Polda Banten segera melakukan pemeriksaan terhadap tim Ditresnarkoba yang bertanggung jawab atas penahanan BK. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada kelalaian atau pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh petugas selama penahanan BK. Kabid Propam Polda Banten tengah mendalami dugaan kelalaian dan pelanggaran prosedur yang mungkin terjadi selama penanganan BK.
Insiden ini terjadi setelah BK ditangkap dan dijebloskan ke tahanan khusus Ditresnarkoba Polda Banten. BK kemudian melakukan bunuh diri menggunakan ikat pinggangnya. Polisi menggerebek pabrik pil setan di Tasikmalaya pada Senin (11/11/2024) sore, yang menunjukkan bahwa BK mungkin terlibat dalam jaringan narkoba yang lebih besar.
Insiden ini menimbulkan reaksi keras dari masyarakat dan media. Banyak yang mengecam tindakan BK dan menyerukan agar pemerintah lebih serius dalam menangani masalah narkoba. Media massa juga ikut meliput insiden ini secara luas, menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat terhadap tahanan dan penegakan hukum yang adil.
Insiden bunuh diri BK di tahanan Ditresnarkoba Polda Banten menunjukkan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap tahanan dan penegakan hukum yang adil. Propam Polda Banten sedang melakukan pemeriksaan mendalam terhadap tim Ditresnarkoba yang bertanggung jawab atas penahanan BK untuk mengetahui apakah ada kelalaian atau pelanggaran prosedur yang dilakukan. Insiden ini juga menjadi peringatan bagi pemerintah untuk lebih serius dalam menangani masalah narkoba dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi tahanan.