plutkumkmgianyar.com – Pada tanggal 20 Mei 2024, sebuah serangan tragis terjadi di desa Djambala, wilayah Tillaberi, Nigeria, yang diakibatkan oleh kelompok bandit bersenjata. Serangan ini mengakibatkan kematian dua puluh orang. Kejadian ini dilaporkan oleh AFP pada tanggal 23 Mei 2024, menambah daftar insiden kekerasan yang telah lama mengganggu stabilitas regional.
Tillaberi, yang terletak di persimpangan tiga negara Nigeria, Mali, dan Burkina Faso telah menjadi episentrum konflik berkepanjangan dan serangan oleh kelompok bersenjata. Serangan tersebut terjadi sehari setelah Kementerian Pertahanan Nigeria mengumumkan kehilangan tujuh tentara mereka, yang diduga dibunuh oleh jihadis di wilayah yang sama.
Laporan dari Stasiun Radio La Voix du Sahel menunjukkan bahwa masyarakat setempat sangat terpukul dan mendesak pemerintah Nigeria untuk bertindak lebih tegas dalam merespons serangan tersebut. Dalam sebuah langkah solidaritas, Abdourahamane Tiani, tokoh militer Niger yang terkemuka, meminta Menteri Pemuda dan juru bicara pemerintah, Abdramane Amadou, untuk mengungkapkan belas kasih dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas nama rakyat Niger.
Sebagai tanggapan terhadap serangan yang terjadi pada hari yang sama terhadap posisi militer, Kementerian Pertahanan Nigeria menyatakan bahwa pasukan mereka telah berhasil menewaskan beberapa lusin teroris. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menegakkan keamanan di area yang telah lama dilanda kekerasan.
Kejadian ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pemerintah lokal dan internasional dalam menangani eskalasi kekerasan di Tillaberi, sebuah wilayah yang memiliki peran strategis namun sering kali rentan. Ini juga menegaskan perlunya pendekatan yang lebih komprehensif untuk mengatasi penyebab konflik dan ketidakstabilan yang berkelanjutan di wilayah tersebut.