/13 Orang Tewas Imbas Tungku Smelter Di Morowali Meledak
https://plutkumkmgianyar.com/

13 Orang Tewas Imbas Tungku Smelter Di Morowali Meledak

PLUTKUMKMGIANYAR – Secara umum, kebakaran merupakan nyala api yang tidak terkendali, tidak diinginkan, dan dapat menimbulkan kerugian baik harta, benda ataupun nyawa.

Kebakaran juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti korsleting listrik, percikan api dari roko, kompor gas, lilin, atau korek api. Kebakaran juga bisa disebabkan oleh bahan mudah terbakar seperti bensin, minyak tanah, atau alkohol, serta faktor alam seperti petir atau suhu tinggi.

Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, kebakaran termasuk jenis bencana alam sekaligus bencana non alam berdasarkan penyebab terjadinya.

Kebakaran juga menghasilkan asap yang bisa membahayakan kesehatan, bahkan menghilangkan nyawa. Diketahui dalam asap akibat dari kebakaran mengandung zat-zat berbahaya seperti ozon, sulfur dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen oksida.

Pada Minggu (24/12/2023), terjadi ledakan hebat yang disusul dengan kebakaran pada Tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stailess Steel (ITSS), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Polisi telah melaporkan bahwa dalam insiden tersebut, sedikitnya 13 orang tewas dalam data sementara yang telah diketahui.

“Dari data sementara yang kami peroleh, ada kurang lebih 13 orang yang meninggal dunia akibat musibah ini.” Ucap Kasi Humas Polres Morowali Ipda Abdul Hamid.

Selain korban jiwa, sejumlah pekerja juga dilaporkan mengalami luka-luka hingga kritis. Saat ini, mereka dilarikan ke klinik perusahaan hingga rumah sakit umum terdekat untuk mendapatkan penanganan kesehatan.

“Yang lain sementara ini dalam penanganan tim medis, beberapa juga sudah dilarikan ke rumah sakit umum terdekat untuk mendapatkan perawatan lengkap.” Ucap Hamid.

Sebelumnya juga, Kapolsek Bahodopi Ipda Edi Cahyono mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan evakuasi terhadap para korban. Pelaku diketahui telah mengevakuasi korban berdasarkan kondisinya dimana korban luka ringan dibawa ke klinik.

Edi juga sebelumnya menjelaskan bahwa ledakan tersebut terjadi pada saat sejumlah pekerja melakukan perbaikan, namun dirinya tidak memastikan berapa kali ledakan tersebut terjadi.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim khusus yang bertanggung jawab atas penanganan pasca kecelakaan, termasuk dukungan emosional bagi keluarga korban dan analisis menyeluruh atas penyebab kecelakaan. Langkah tersebut menurutnya dapat memastikan bahwa semua aspek kecelakaan ini ditangani dengan serius dan profesional.

“Kami meminta penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab kecelakaan ini dan agar pihak kawasan berkomitmen untuk transparansi dan akan membagikan informasi segera setelah tersedia.” Ucap Hario.

Sementara itu, berdasarkan keterangan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah melaporkan ada 51 pekerja menjadi korban ledakan tungku smelter ITSS. Dalam keterangannya juga disebutkan ada 13 orang dilaporkan meninggal, dan 39 lainnya luka ringan dan berat.

“Jumlah korban saat ini sebanyak 51 orang. Sebanyak 13 orang di antaranya meninggal dunia dan 39 lainnya mengalami luka berat hingga luka ringan. Korban meninggal diketahui terdiri atas 7 tenaga kerja asal Indonesia, dan 5 tenaga kerja asing.” Ucap Kepala Divisi Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan.