/Wasit David Coote Akui Pakai Narkoba dan Suka Sesama Jenis

Wasit David Coote Akui Pakai Narkoba dan Suka Sesama Jenis

plutkumkmgianyar.comDavid Coote, mantan wasit top Liga Premier Inggris, telah menjadi sorotan setelah mengungkapkan perjuangannya dengan identitas sesama jenis dan penggunaan narkoba. Pengakuannya ini datang setelah karirnya berakhir secara kontroversial akibat video yang menunjukkan perilaku tidak pantas dan penggunaan kokain. Artikel ini akan membahas perjalanan hidup Coote, tantangan yang dihadapinya, dan dampak dari pengakuannya terhadap dirinya dan dunia sepak bola.

David Coote memulai karirnya sebagai wasit pada tahun 2017 dan dengan cepat naik ke kasta tertinggi wasit di Inggris. Dia memimpin lebih dari 100 pertandingan kasta atas dan menjadi wasit VAR di berbagai kompetisi internasional, termasuk Kejuaraan Eropa dan Olimpiade. Namun, karirnya yang gemilang tiba-tiba berakhir pada Desember 2024 setelah video yang menunjukkan perilaku tidak pantas dan penggunaan kokain tersebar di media sosial.

Dalam wawancara pertamanya sejak skandal tersebut, Coote mengakui bahwa dia menggunakan kokain sebagai cara untuk mengatasi tekanan dan stres dari pekerjaannya. Dia menjelaskan bahwa penggunaan narkoba bukanlah kebiasaan sehari-hari, tetapi lebih sebagai cara untuk melarikan diri dari tekanan yang luar biasa dari pekerjaannya. Coote merasa malu dengan tindakannya dan menyadari bahwa itu adalah keputusan yang salah.

Coote juga mengungkapkan bahwa dia adalah seorang gay dan telah berjuang dengan perasaan malu dan ketidakamanan sejak remaja. Dia tidak memberitahu orang tuanya tentang orientasi seksualnya hingga usia 21 tahun dan teman-temannya hingga usia 25 tahun. Coote merasa bahwa menyembunyikan identitasnya sebagai gay selama bertahun-tahun telah berkontribusi pada perilaku buruknya dan keputusan yang salah.

Pengakuan Coote telah menimbulkan berbagai reaksi dari publik dan komunitas sepak bola. Banyak yang merasa simpati terhadap perjuangannya dan mengapresiasi keberaniannya untuk berbicara terbuka. Namun, ada juga yang mengkritik tindakannya dan merasa bahwa itu telah mencoreng integritas permainan. Coote sendiri menyatakan bahwa dia berharap pengalamannya dapat membantu orang lain yang menghadapi masalah serupa dan berencana untuk fokus pada kesehatan mental dan kesejahteraannya.

Perjalanan David Coote dari wasit top Liga Premier hingga pengakuannya tentang penggunaan narkoba dan identitas sesama jenis adalah cerita yang kompleks dan menyentuh. Pengakuannya tidak hanya mengungkapkan tantangan pribadi yang dihadapinya, tetapi juga menyoroti tekanan dan stres yang dialami oleh wasit profesional. Semoga, kisah Coote dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua orang tentang pentingnya kesehatan mental dan penerimaan diri.