PLUTKUMKMGIANYAR – Dunia berkembang pesat di masa sekarang ini, dengan banyaknya teknologi baru yang diharapkan bisa membantu manusia dalam banyak hal. Contohnya adalah Artificial Intelegence atau disebut AI, yang merupakan kecerdasan buatan yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. Namun AI disalah gunakan oleh orang orang tidak bertanggung jawab untuk menyebar fitnah dan sara. Salah satu tokoh masyarakat yang terkena Deepfake AI adalah Presiden Indonesia, Joko Widodo.

Terlihat dalam video yang viral di media sosial yang memperlihatkan Presiden Jokowi Widodo fasih Bahasa Mandarin. Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan video disinformasi tersebut. Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kominfo Semuel A. Pangerapan menegaskan bahwa video itu merupakan hasil suntingan yang tidak di ketahui sumber nya dan menyesatkan.

“Video yang beredar tersebut disertai narasi ‘Jokowi berbahasa Mandarin’. Itu hasil suntingan yang menyesatkan.” kata Semuel dikutrip dari keterangan pers, Jumat (27/10/2023).

Samuel juga menghimbau agar masyarakat berhati-hati ketika mendapatkan informasi yang dapat menyesatkan dan memanipulasi pikiran masyarakat.