plutkumkmgianyar.com – Pada akhir September 2024, Polda Jatim menggerebek dan menangkap 12 orang, terdiri dari laki-laki dan perempuan, yang terlibat dalam pesta seks tukar pasangan di sebuah vila di kawasan Kota Batu, Jawa Timur. Kejadian ini mengejutkan masyarakat dan menjadi sorotan publik. Satpam yang bertugas di vila tersebut memberikan keterangan mengenai detik-detik penggerebekan yang terjadi.
Pesta seks tukar pasangan, atau yang dikenal sebagai “swinger”, adalah praktik seksual yang melibatkan pertukaran pasangan di antara dua atau lebih pasangan. Praktik ini ilegal di Indonesia dan dilarang oleh hukum. Polda Jatim mendapatkan informasi mengenai kegiatan ini dan segera melakukan tindakan untuk mengungkapinya.
Satpam yang bertugas di vila tersebut, M. Jani, memberikan keterangan mengenai detik-detik penggerebekan. Menurutnya, pada malam Minggu, sekitar pukul 23.00 WIB, ia melihat aktivitas yang mencurigakan di vila tersebut. “Saya melihat banyak mobil mewah yang masuk ke vila dan tidak ada yang keluar,” ujar M. Jani.
Setelah mendapatkan laporan dari satpam, Polda Jatim segera mengirimkan tim untuk melakukan penggerebekan. Tim polisi tiba di lokasi pada pukul 01.00 WIB. Mereka mendapati 12 orang yang sedang terlibat dalam pesta seks tukar pasangan. Polisi kemudian melakukan penangkapan dan membawa mereka ke Mapolres Batu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dari 12 orang yang ditangkap, terdiri dari 6 laki-laki dan 6 perempuan. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jakarta. Polisi menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki pekerjaan tetap dan status sosial yang baik.
Motif pelaku dalam mengadakan pesta seks tukar pasangan beragam. Beberapa di antaranya menyatakan bahwa mereka melakukan hal ini untuk mencari sensasi dan kepuasan seksual yang berbeda. Namun, polisi juga menemukan bahwa ada beberapa pelaku yang terlibat dalam praktik ini karena tekanan dari kelompok mereka.
Kejadian ini mengejutkan masyarakat Kota Batu dan sekitarnya. Banyak warga yang merasa kecewa dan prihatin dengan adanya praktik ilegal seperti ini di kota mereka. “Kita tidak menyangka bahwa hal seperti ini bisa terjadi di Kota Batu yang dikenal sebagai kota wisata yang aman dan nyaman,” ujar seorang warga.
Pemerintah Kota Batu dan Polda Jatim menyatakan bahwa mereka akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku dan pihak-pihak yang terlibat. Mereka juga akan meningkatkan pengawasan di area-area yang potensial untuk kegiatan ilegal seperti ini. “Kami akan bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat untuk memastikan bahwa Kota Batu tetap aman dan nyaman bagi wisatawan,” kata Kapolres Batu.
Penggerebekan pesta seks tukar pasangan di vila Kota Batu menunjukkan bahwa praktik ilegal seperti ini masih ada di tengah masyarakat. Dengan adanya tindakan tegas dari pihak berwajib dan dukungan dari masyarakat, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang di masa mendatang. Kota Batu tetap berkomitmen untuk menjadi kota yang aman dan nyaman bagi semua pengunjung.