/Pembunuh Dunia Nyata..!!! Asal Usul Tentang Hashashin Dari Islam Syiah
https://plutkumkmgianyar.com/

Pembunuh Dunia Nyata..!!! Asal Usul Tentang Hashashin Dari Islam Syiah

PLUTKUMKMGIANYAR – Hashashin, yang sering disebut Assassins dalam literatur Barat, merupakan sebuah kelompok rahasia yang beroperasi di Timur Tengah selama periode abad pertengahan, khususnya selama abad ke-11 hingga ke-13. Mereka dikenal sebagai para pembunuh bayaran yang terampil dan tak kenal takut, yang menjalankan misi-misi pembunuhan terhadap tokoh-tokoh penting secara diam-diam. Dari sini, kita akan melacak kembali sejarah misterius Hashashin, membedah kebenaran dan mitos yang menyelimuti eksistensi mereka.

Hashashin adalah anggota dari sekte Nizari Ismaili, yang merupakan cabang dari Syiah Islam. Mereka didirikan oleh Hassan-i Sabbah, seorang pemimpin karismatik dan strategis yang menguasai benteng Alamut di Iran pada tahun 1090. Dari benteng inilah, Hassan-i Sabbah mengendalikan jaringan espiionage dan pembunuhan yang menjadikan Hashashin dikenal dan ditakuti.

Para Hashashin dikenal karena metodologi mereka yang unik dalam melaksanakan pembunuhan. Mereka melatih diri dalam menyamar dan mendekatkan diri kepada target selama beberapa bulan, bahkan bertahun-tahun, sebelum melancarkan serangan mematikan. Pembunuhan yang mereka lakukan biasanya bersifat publik, yang bertujuan untuk menciptakan efek ketakutan dan peringatan kepada musuh-musuh mereka. Namun, mereka juga menghindari korban jiwa yang tidak perlu dan kerusakan yang luas, yang membedakan mereka dari teroris modern.

Nama ‘Hashashin’ sering dikaitkan dengan penggunaan hashish atau ganja, namun tak ada bukti kuat yang mendukung anggapan ini. Beberapa teori mengatakan bahwa istilah ini digunakan secara peyoratif oleh musuh-musuh mereka untuk mendiskreditkan dan menstigmatisasi. Sebagian besar informasi yang kita miliki tentang Hashashin berasal dari catatan sejarah musuh-musuh mereka, yang mungkin telah dilebih-lebihkan atau dipalsukan untuk merendahkan kelompok ini.

Meskipun jumlah mereka tidak banyak, Hashashin memegang pengaruh politik yang signifikan. Melalui serangkaian pembunuhan strategis, mereka berhasil memainkan peran penting dalam politik lokal dan regional. Mereka memanfaatkan pembunuhan sebagai alat untuk mengintimidasi lawan dan mempertahankan otonomi mereka dalam konflik yang lebih besar antara kekuatan-kekuatan Muslim dan juga dalam Perang Salib.

Kekuatan Hashashin berakhir ketika Mongol menyerbu dan menghancurkan benteng Alamut pada tahun 1256. Pemimpin mereka saat itu, Rukn-ud-Din Khurshah, menyerah kepada Mongol, dan dengan hancurnya benteng tersebut, kekuatan Hashashin pun sirna. Namun, pengaruh mereka bertahan dalam budaya populer dan sejarah, sebagai salah satu kelompok pembunuh bayaran paling misterius dan menakutkan di dunia.

Hashashin telah menjadi subjek dari banyak kisah dan legenda selama berabad-abad. Mereka adalah bukti dari bagaimana sejarah sering kali dibentuk oleh cerita dan propaganda. Meskipun banyak yang masih menjadi misteri, Hashashin tidak diragukan lagi memiliki peran yang signifikan dalam sejarah politik Islam dan dunia selama periode mereka beroperasi. Kehadiran mereka mengingatkan kita bahwa kekuatan dan pengaruh dapat datang dalam berbagai bentuk, dan kadang-kadang, dalam bayang-bayang sejarah yang paling gelap.