Argentina kembali mengalami guncangan ekonomi yang parah. Pemerintah mencatat tingkat inflasi tahunan telah menembus angka 120%, menjadikannya salah satu yang tertinggi di dunia saat ini. Kenaikan harga barang kebutuhan pokok, transportasi, dan layanan publik membuat jutaan warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bank sentral Argentina berjuang untuk menstabilkan mata uang peso yang terus melemah terhadap dolar. Namun, kebijakan suku bunga tinggi dan pengendalian harga tidak berhasil meredam lonjakan inflasi. Banyak warga akhirnya memilih menyimpan aset mereka dalam bentuk mata uang kripto seperti Bitcoin (BTC) dan Tether (USDT) sebagai perlindungan terhadap depresiasi nilai peso.
Platform kripto lokal mencatat lonjakan pendaftaran pengguna baru dalam dua bulan terakhir. Warga berbondong-bondong menukar peso mereka ke aset digital sebelum nilainya tergerus lebih jauh. Bahkan beberapa toko ritel kecil di Buenos Aires mulai menerima pembayaran dengan kripto sebagai alternatif yang lebih stabil.
Pakar ekonomi memperingatkan bahwa kondisi ini bisa memicu krisis kepercayaan yang lebih dalam terhadap sistem keuangan tradisional Argentina. Jika pemerintah tidak segera mengambil langkah reformasi struktural, ekonomi informal berbasis kripto bisa semakin mendominasi.
Sementara itu, para politisi menghadapi tekanan besar dari masyarakat. Demonstrasi menuntut solusi atas krisis terus terjadi, terutama dari kalangan pekerja dan pengusaha kecil. Mereka menuntut langkah nyata untuk mengendalikan inflasi dan memulihkan daya beli rakyat.
Di tengah ketidakpastian, warga Argentina terus mencari cara bertahan. Dan saat ini, kripto sweet bonanza menjadi pelampung paling logis di tengah gelombang krisis.