/Kereta Tanpa Rel di IKN Akan Dikembalikan ke China: Basuki Buka Suara

Kereta Tanpa Rel di IKN Akan Dikembalikan ke China: Basuki Buka Suara

plutkumkmgianyar.comKereta otonom tanpa rel di Ibu Kota Nusantara (IKN) atau Autonomous Rail Transit (ART) akan dikembalikan ke China. Keputusan ini diambil setelah evaluasi menunjukkan bahwa sistem otonom dari trem otonom tersebut belum dapat berfungsi dengan baik. Kereta ini merupakan hasil kerja sama antara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan perusahaan asal China, Norinco, dengan partisipasi dari CRRC.

Penilaian Proof of Concept (PoC) dilakukan di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara dengan dua rute pengujian yang mencakup area di sekitar Kemenko 1–4 dan Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Timur. Pengujian dilakukan pada jalur khusus yang bersifat mixed traffic di mana ART berbagi jalan dengan kendaraan lain. Meskipun kondisi kawasan masih dalam pembangunan, tim penilai PoC telah selesai melaksanakan evaluasi, dengan mempertimbangkan aspek keselamatan dan jalur jalan yang memungkinkan untuk dilakukan penilaian uji coba.

Berdasarkan hasil evaluasi, tim penilai PoC menyimpulkan bahwa teknologi otonom ART direkomendasikan untuk dapat dimanfaatkan di Indonesia sebagai transportasi publik dengan catatan untuk dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan teknologi lebih lanjut. Hal ini diperlukan untuk mencapai performa optimal sistem otonom sesuai dengan standar yang dipersyaratkan, karena sejauh ini sistem otonom belum dapat difungsikan. Kinerja ART dalam kegiatan PoC pada kondisi lingkungan saat ini di IKN belum menunjukkan sistem kendali otonom yang reliabel sebagaimana ditunjukkan pada sarana serupa di Tiongkok.

Rekomendasi penilaian juga termasuk perlunya penyempurnaan operasional trem secara otonom, peningkatan fitur adaptasi dan keselamatan pada situasi mixed traffic, dan pembaruan sistem komunikasi agar sejalan dengan persyaratan keamanan siber di IKN. Sesuai dengan diskusi antara OIKN dan lintas K/L dalam Inpres nomor 2 tahun 2024, OIKN bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan penilaian PoC. Setelah itu akan dilanjutkan oleh Kementerian Perhubungan untuk unjuk kerja (showcase) trem otonom.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, membuka suara terkait rencana pengembalian kereta tanpa rel tersebut. Menurut Basuki, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Saya belum ketemu dengan Pak Menhub. Biar kita diskusikan dulu,” ujar Basuki.

Keputusan untuk mengembalikan kereta tanpa rel otonom di IKN ke China menunjukkan betapa pentingnya evaluasi dan penilaian yang ketat dalam proyek-proyek infrastruktur besar. Meskipun kereta ini diharapkan dapat menjadi solusi transportasi modern di IKN, hasil evaluasi menunjukkan bahwa masih banyak perbaikan dan penyempurnaan yang diperlukan. Dengan koordinasi yang baik antara OIKN dan Kemenhub, diharapkan kereta otonom ini dapat diperbaiki dan dioperasikan dengan baik di masa mendatang.