plutkumkmgianyar.com – Pada Selasa, 18 Februari 2025, sebuah kejadian tragis terjadi di Bali ketika seorang buruh proyek nekat menikam seorang korban hingga tewas setelah kepergok mencuri. Kejadian ini mengejutkan masyarakat dan menjadi sorotan media nasional.
Kejadian bermula ketika korban, seorang warga setempat bernama Wayan Sudiarsa (45), memergoki pelaku, I Made Suwena (35), yang sedang mencuri di rumahnya. Wayan yang baru pulang dari bekerja di sawah sekitar pukul 17.00 WITA, terkejut melihat I Made sedang berusaha membawa barang-barang berharga dari rumahnya.
Tanpa berpikir panjang, Wayan berteriak dan berusaha menangkap I Made. Namun, I Made yang panik dan ketakutan, langsung mengeluarkan pisau yang ia bawa dan menikam Wayan beberapa kali di bagian dada dan perut. Wayan sempat berusaha melawan, tetapi akhirnya jatuh tersungkur dan meninggal di tempat kejadian.
Setelah kejadian, I Made Suwena berusaha melarikan diri. Namun, warga yang mendengar teriakan Wayan segera mengejar dan menangkapnya. I Made sempat dihakimi massa, tetapi berhasil diselamatkan oleh polisi yang tiba di lokasi kejadian tak lama kemudian.
Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi, mengatakan bahwa pelaku berhasil ditangkap dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif di kantor polisi. “Kami berhasil menangkap pelaku tak lama setelah kejadian. Saat ini, pelaku sedang menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap motif dan kronologi kejadian lebih lanjut,” ujar Roby.
Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa I Made Suwena adalah seorang buruh proyek yang bekerja di Bali. Ia mengaku nekat mencuri karena terdesak kebutuhan ekonomi. I Made mengaku bahwa ia sedang membutuhkan uang untuk biaya pengobatan anaknya yang sedang sakit keras.
“Saya terpaksa mencuri karena butuh uang untuk biaya pengobatan anak saya. Saya tidak bermaksud membunuh, tetapi saya panik dan ketakutan ketika korban memergoki saya,” ujar I Made dalam pemeriksaan awal.
Kejadian ini mengejutkan dan menyedihkan masyarakat setempat. Banyak yang merasa kehilangan dan berduka atas meninggalnya Wayan Sudiarsa, yang dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik hati. Warga juga mengecam tindakan I Made Suwena yang nekat melakukan pencurian dan bahkan membunuh korban.
Salah satu tetangga korban, I Ketut Sudiarsa, mengatakan bahwa Wayan adalah sosok yang sangat dihormati di desa. “Pak Wayan adalah orang yang baik dan selalu membantu sesama. Kami sangat kehilangan beliau,” ujar Ketut.
I Made Suwena kini dijerat dengan pasal berlapis, termasuk pasal pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan. Jika terbukti bersalah, ia bisa diancam hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati.
Kepala Kejaksaan Negeri Badung, I Made Sudarmawan, mengatakan bahwa pihaknya akan segera memeriksa berkas perkara dan memastikan bahwa pelaku diadili dengan adil. “Kami akan segera memeriksa berkas perkara ini dan memastikan bahwa pelaku diadili dengan adil. Kami berharap keadilan dapat ditegakkan dan keluarga korban mendapatkan kedamaian,” ujar Sudarmawan.
Kejadian ini juga menimbulkan diskusi tentang kondisi ekonomi dan sosial yang membuat orang nekat melakukan tindakan kriminal. Banyak pihak menyerukan agar pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan.
Anggota DPR RI, Rizki Aulia, mengatakan bahwa kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat. “Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat. Kami berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah konkret untuk membantu mereka yang membutuhkan,” ujar Rizki.
Kejadian tragis di Bali ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang pentingnya keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Semoga dengan adanya proses hukum yang berjalan, keadilan dapat ditegakkan dan keluarga korban mendapatkan kedamaian yang mereka butuhkan. Kita juga berharap agar pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan, sehingga tindakan kriminal seperti ini dapat dicegah di masa depan.