plutkumkmgianyar.com – Atlas Beach Club, salah satu lini usaha dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah menampilkan visual Dewa Siwa sebagai latar belakang pertunjukan musik DJ. Tindakan ini menuai kecaman dari masyarakat Hindu Bali yang menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk ketidakhormatan terhadap simbol agama mereka.
Menyikapi kontroversi ini, Hotman Paris tidak tinggal diam. Melalui akun media sosialnya, ia segera meminta maaf kepada umat Hindu Bali atas keteledoran yang dilakukan oleh salah satu karyawannya. Dalam permintaan maafnya, Hotman Paris menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak disengaja dan tidak mencerminkan niat buruk dari pihak Atlas Beach Club. Ia juga menegaskan bahwa karyawan yang bertanggung jawab atas insiden tersebut telah dipecat sebagai bentuk tanggung jawab.
Selain meminta maaf secara langsung, Hotman Paris juga mengambil langkah lebih lanjut dengan menggelar upacara Guru Piduka di Atlas Beach Club. Upacara ini merupakan bentuk permohonan maaf dan penyucian yang dilakukan oleh ratusan karyawan Atlas Beach Club. Upacara ini diharapkan dapat meredakan kemarahan dan mengembalikan harmoni antara Atlas Beach Club dengan masyarakat Hindu Bali.
Tindakan cepat dan tegas dari Hotman Paris dalam menangani kontroversi ini mendapatkan beragam tanggapan dari masyarakat. Sebagian besar masyarakat mengapresiasi langkah Hotman Paris yang segera meminta maaf dan mengambil tindakan korektif. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa insiden ini seharusnya tidak terjadi dan menunjukkan pentingnya kepekaan terhadap simbol-simbol agama di tempat umum.
Kontroversi visual Dewa Siwa di Atlas Beach Club menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak tentang pentingnya menghormati simbol-simbol agama dan budaya. Reaksi cepat dan tulus dari Hotman Paris dalam meminta maaf serta mengambil langkah korektif menunjukkan komitmennya untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat Bali. Semoga kejadian ini menjadi momentum untuk lebih meningkatkan kesadaran dan kepekaan terhadap nilai-nilai agama dan budaya di masyarakat.