PLUTKUMKMGIANYAR – Sebelum peperangan yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina telah merenggut banyak nyawa warga sipil akibat serangan tanpa pandang bulu yang dilakukan oleh militer Israel. Saat ini diketahui korban yang telah berjatuhan di Gaza telah mencapai angka yang tidak main-main, yaitu 21.000 nyawa yang telah menghilang.
Tak hanya itu, Israel juga saat ini diketahui terlibat peperangan juga dengan kelompok Hizbullah dari Lebanon. Hal tersebut terjadi karena Hizbullah menyerang Israel karena telah melakukan serangan membabi buta terhadap masyarakat Palestina di wilayah Jalur Gaza.
Saat ini, Israel juga tengah diberitakan sedang memanas dengan negara Iran. Hal tersebut terjadi saat seorang perwira senior di Korps Garda Revolusi Islam Iran bernama Jenderal Razi Mousavi tewas dibom oleh Israel saat sedang berada di ibu kota Suriah, Damaskus.
Saat ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza saat berbicara via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Seruan tersebut disampaikan Macron terhadap Netanyahu saat krisis kemanusiaan yang terus meningkat semakin mencekam di wilayah di Palestina.
Percakapan antara Macron dan Netanyahu dilakukan lewat telepon pada Rabu (27/12/2023) waktu setempat. Kantor kepresidenan Prancis mengungkapkan bahwa Macron menuntut ‘Gencatan Senjata Abadi’ di Jalur Gaza saat bicara kepada Netanyahu.
“Prancis akan bekerja sama dalam beberapa negara yang akan mendatang dengan Yordania untuk melaksanakan operasi kemanusiaan di Gaza.” Tulis pernyataan kantor kepresidenan Prancis.
Macorn yang merupakan sekutu Netanyahu sejak sebelum perang berkecamuk di Jalur Gaza, menyampaikan soal keprihatinan terdalamnya soal kematian warga sipil dan situasi darurat kemanusiaan di daerah kantong Palestina itu saat berbicara kepada PM Israel.
Dalam percakapan telepon itu, Macron juga menekankan pentingnya langkah-langkah untuk mengakhiri kekerasan yang dilakukan para pemukim Israel terhadap warga sipil Palestina di wilayah Tepi Barat dan mencegah pembangunan pemukiman baru yang telah direncanakan.
Secara terpisah, kantor PM Israel melaporkan bahwa dalam percakapan telepon itu, Netanyahu berterima kasih kepada Macron atas keterlibatan Prancis dalam membela kebebasan navigasi dan kesediaan untuk membantu memulihkan keamanan di sepanjang perbatasan Israel di Lebanon.