PLUTKUMKMGIANYAR – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau yang akrab disebut PDIP merupakan partai besar di Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri. Partai ini sudah ada sejak jaman dahulu dan sekarang menjadi partai dominan terbesar di Indonesia. Presiden Joko Widodo adalah salah kandidat dari partai PDIP yang sudah membuatnya menjadi Wali Kota Surakarta dua periode, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden dua kali.
Namun ada beberapa konflik yang terjadi antara Presiden Joko Widodo dan Partai yang sudah bersamanya sejak dari dahulu. Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) dari PDIP, Adian Napitupulu menjelaskan bahwa persoalan antara Presiden Joko Widodo terhadap PDI Perjuangan disebabkan oleh hal sederhana.
Dia menegaskan, PDIP tidak mengabulkan permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden menjadi tiga periode dan menambah masa jabatan.
“Nah ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui.” Kata Adian dalam keterangan resminya pada Rabu (25/10).
Menurut Adian, PDIP menolak permintaan tersebut karena tidak ingin mengkhianati konstitusi. PDIP ingin selalu menjada konstitusi terkait dengan keselamatan bangsa dan negara serta rakyat Republik Indonesia. Ketika Jokowi dan keluarganya berpaling dari PDI Perjuangan, Adian Napitupulu yang terkenal sebagai aktivis 1998 ini mengaku sama sekali tidak peduli dan memfokuskan untuk memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo pada Pemilu Presiden 2024 yang akan mendatang.