plutkumkmgianyar.com – Hashem Safieddine, yang dianggap sebagai calon pemimpin baru Hizbullah setelah pembunuhan Hassan Nasrallah oleh Israel, telah hilang kontak sejak serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel di Beirut, Lebanon. Safieddine, yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam kelompok Hizbullah, menjadi fokus perhatian setelah Nasrallah tewas dalam serangan tersebut134.
Serangan udara yang dilancarkan oleh Israel di Beirut pada 28 September 2024 telah menewaskan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah yang telah memimpin kelompok tersebut selama lebih dari tiga dekade. Serangan ini juga menewaskan enam pejabat tinggi Hizbullah lainnya dalam waktu kurang dari seminggu, yang membuat Hizbullah berada dalam keadaan krisis kepemimpinan.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Hizbullah mengenai nasib Safieddine, banyak spekulasi yang mengatakan bahwa dia juga menjadi korban dari serangan Israel. Israel dikenal telah menargetkan tokoh-tokoh penting Hizbullah dalam serangan mereka, dan Safieddine, sebagai calon pemimpin, menjadi sasaran yang sangat menarik.
Penghilangan Safieddine dan pemimpin-pemimpin lainnya dalam waktu singkat akan memiliki dampak besar pada struktur kepemimpinan Hizbullah. Kelompok ini telah kehilangan beberapa tokoh penting dalam beberapa pekan terakhir, yang membuat mereka berada dalam posisi yang sangat lemah. Hizbullah sekarang harus mencari alternatif untuk mengisi kekosongan kepemimpinan yang besar ini.
Reaksi internasional terhadap serangan Israel terhadap Hizbullah sangat beragam. Beberapa negara mendukung tindakan Israel sebagai upaya untuk mengurangi ancaman dari Hizbullah, sementara yang lain mengecam serangan tersebut sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional. Afrika Selatan, misalnya, menyatakan dukungan mereka kepada Lebanon dan mengecam serangan Israel.
Penghilangan Hashem Safieddine, yang diduga tewas dalam serangan Israel, menambah deretan korban dari serangan intensif yang dilancarkan oleh militer Israel terhadap Hizbullah. Kepergian Safieddine dan pemimpin-pemimpin lainnya akan memberikan tantangan besar bagi Hizbullah untuk mempertahankan struktur organisasinya dan melanjutkan misi mereka. Sementara itu, reaksi internasional terhadap serangan Israel tetap beragam, dengan beberapa negara mendukung tindakan Israel dan yang lain mengecamnya.
Dengan situasi yang semakin memanas di Lebanon, masa depan Hizbullah dan stabilitas regional menjadi sangat tidak pasti.