PLUTKUMKMGIANYAR – Di dunia musik, sedikit yang bisa menandingi ketegangan dan drama yang dihasilkan dari perseteruan antara dua saudara dari band rock legendaris Oasis, Liam dan Noel Gallagher. Kisah mereka bukan hanya tentang pertengkaran dua bintang rock, melainkan juga tentang perjalanan, ambisi, dan perubahan yang mengikuti band dan penggemarnya.
Oasis didirikan pada tahun 1991 di Manchester, Inggris, dengan Noel Gallagher sebagai penulis lagu utama dan gitaris lead, dan adiknya, Liam Gallagher, sebagai vokalis. Band ini mencapai puncak kejayaan pada pertengahan hingga akhir 1990-an, dengan album seperti “Definitely Maybe” (1994) dan “(What’s the Story) Morning Glory?” (1995). Kemampuan Noel dalam mencipta lagu yang memikat dan gaya panggung Liam yang karismatik menjadikan Oasis sebagai salah satu band terbesar di dunia.
Perseteruan antara Liam dan Noel telah ada sejak awal karier Oasis. Bersaudara mereka mungkin, namun karakter mereka yang berlawanan sering kali menjadi pemicu konflik. Noel dikenal sebagai sosok yang lebih tenang dan terkontrol, sedangkan Liam terkenal dengan sikapnya yang pemberontak dan terkadang agresif. Perbedaan kepribadian ini kerap kali memicu ketegangan, baik di dalam studio saat proses rekaman maupun di atas panggung.
Konflik antara keduanya kerap menjadi konsumsi publik, salah satu insiden paling terkenal adalah pada tahun 1995 di MTV Unplugged, di mana Liam memutuskan untuk tidak tampil beberapa menit sebelum konser dimulai, menyebabkan Noel harus mengambil alih vokal. Liam tetap di balkon, mengejek dan mengganggu Noel selama penampilannya. Insiden lain terjadi pada tahun 2009 di backstage sebuah festival di Paris, di mana sebuah pertengkaran berujung pada penghancuran gitar oleh Liam, yang kemudian menjadi titik terakhir bagi Noel untuk meninggalkan band.
Pemisahan Oasis pada tahun 2009 menandai awal dari karier solo bagi kedua saudara tersebut. Noel mendirikan Noel Gallagher’s High Flying Birds, sementara Liam membentuk Beady Eye dengan mantan anggota Oasis lainnya, dan kemudian melanjutkan sebagai artis solo. Meskipun keduanya sukses di jalur masing-masing, tetap saja bayang-bayang Oasis selalu mengikuti mereka.
Perseteruan mereka terus berlanjut di era media sosial. Liam sering menggunakan Twitter sebagai platform untuk menyerang atau menyindir Noel. Perseteruan ini sering kali menarik perhatian media dan penggemar, yang terbagi antara #TeamLiam dan #TeamNoel.
Perseteruan Liam dan Noel tidak hanya berdampak pada mereka berdua, tetapi juga pada fans dan dunia musik secara keseluruhan. Banyak penggemar yang tetap berharap akan ada reuni Oasis, sementara yang lainnya menikmati musik yang dihasilkan dari karier solo mereka. Perseteruan ini juga memunculkan diskusi tentang hubungan antara seni dan konflik, serta bagaimana perbedaan pribadi bisa menciptakan serta menghancurkan kreativitas.
Meskipun perseteruan antara Liam dan Noel Gallagher terkadang terasa menyedihkan bagi penggemar yang merindukan kebersamaan mereka di Oasis, ini juga menunjukkan sifat dinamis dan tak terduga dari industri musik. Tidak peduli seberapa tajam konflik mereka, sumbangan mereka terhadap musik dan budaya pop tidak dapat diabaikan. Di tengah semua perselisihan, musik yang mereka ciptakan baik bersama maupun secara individu akan terus menjadi warisan yang bertahan lama. Harapannya, suatu hari nanti, mungkin musik akan kembali menyatukan dua saudara ini, tidak hanya untuk kepentingan karier mereka, tetapi juga untuk kebahagiaan penggemar Oasis di seluruh dunia.
