PLUTKUMKMGIANYAR – Kasus Kopi Sianida berawal dari pertemuan Jessica Wongso, dan Hanie Boon Juwita di Kafe Oliver Grand Indonesia (GI) pada 6 januari 2016. Jessica datang lebih dahulu dan memesan es kopi Vietnam serta dua cocktail untuk di berikan kepada kedua temannya yang akan datang. Beberapa menit kemudian, Mirna dan Hani datang secara bersamaan, setalah itu Mirna meminum es kopi Vietnam dan berkata kopinya tidak terlalu enak sambil mengibas tangan di depan mulutnya. Tidak lama kemudian, tubuh Mirna kejang, tidak sadarkan diri, dan mengeluarkan buih dari mulutnya.

Mirna pun dibawa ke klinik IGD terdekat dan akhirnya suami Mirna, Arief Soemarko datang membawanya ke Rumah Sakit Abdi Waluyo ditemani jessica dan Hanie. Namun, nyawa Mirna tidak terselamatkan.

Pada tahun 2023, Kasus ini kembali muncul setelah Netflix menayangkan film dokumenter bernama ‘Ice Cold: Murder, Coffe, and Jessica Wongso.’ Film ini memaparkan pertanyaan-pertanyaan tak terjawab yang melingkupi persidangan Jessica Wongso yang diduga menjadi tersangka pembunuhan tersebut. Film tersebut menimbulkan teori-teori dan pendapat berbagai orang yang masih mempertanyakan kebenaran dari kasus tersebut.

“Saya curiga ada asuransi jiwa atas nama Wayan Mirna, dengan jumlah besar di luar negeri. Kalau motif dibunuh maka dapat asuransi USD 5 juta” kata Yudi Wibowo yang juga merupakan sepupu dari Jessica Wongso.

Yudi mengaku heran dengan pola penyidik polisi, yang sejak awal hanya berkutat ke Jessica. Polisi mestinya mengembangkan analisa ke latar belakang kehidupan Mirna. Karena, lanjutan dia, tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain yang memanfaatkan keberadaaan Jessica di Kafe Olivier, Grand Indonesia.

“Mengapa yang disangka Jessica terus? Padahal tidak menutup kemungkinan orang lain selain Jessica,” ujar dia.