/Aksi ‘Indonesia Gelap’ di Jatim Ricuh Usai Mahasiswa Bakar Keranda

Aksi ‘Indonesia Gelap’ di Jatim Ricuh Usai Mahasiswa Bakar Keranda

plutkumkmgianyar.comAksi ‘Indonesia Gelap’ yang digelar oleh mahasiswa di beberapa wilayah Jawa Timur pada Rabu (12/2) berujung ricuh setelah sejumlah mahasiswa membakar keranda sebagai simbol protes terhadap kenaikan harga BBM dan kondisi ekonomi yang semakin sulit. Aksi yang awalnya berjalan damai ini berubah menjadi chaos setelah sejumlah peserta aksi melakukan tindakan anarkis.

Aksi ‘Indonesia Gelap’ yang digelar di beberapa kota besar di Jawa Timur, seperti Surabaya, Malang, dan Jember, dimulai dengan damai. Mahasiswa dari berbagai universitas berkumpul untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro-rakyat. Mereka menuntut penurunan harga BBM dan perbaikan ekonomi yang lebih adil.

Namun, situasi berubah drastis ketika sejumlah mahasiswa di Surabaya membakar keranda sebagai simbol kematian demokrasi dan ekonomi rakyat. Aksi ini memicu reaksi keras dari aparat keamanan yang berusaha membubarkan massa. Bentrokan pun tak terhindarkan, dan beberapa mahasiswa terluka akibat bentrokan tersebut.

Aparat keamanan yang dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut berusaha membubarkan massa dengan cara persuasif. Namun, ketika sejumlah mahasiswa melakukan tindakan anarkis dengan membakar keranda, aparat terpaksa menggunakan kekuatan untuk membubarkan massa. Bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan berlangsung cukup lama dan menyebabkan beberapa mahasiswa terluka.

Aksi ‘Indonesia Gelap’ ini menimbulkan dampak yang cukup signifikan. Selain kericuhan yang terjadi, aksi ini juga menarik perhatian publik dan media nasional. Berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan tokoh masyarakat, memberikan tanggapan terhadap aksi ini.

Pemerintah melalui juru bicara menyatakan bahwa mereka akan mempertimbangkan tuntutan mahasiswa dan berjanji untuk melakukan dialog dengan perwakilan mahasiswa. Sementara itu, beberapa akademisi dan tokoh masyarakat mengapresiasi aksi mahasiswa sebagai bentuk kritik yang konstruktif, namun menyesalkan adanya tindakan anarkis yang merusak aksi damai tersebut.

Aksi ‘Indonesia Gelap’ di Jawa Timur ini menunjukkan betapa kuatnya aspirasi mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro-rakyat. Meskipun aksi ini berujung ricuh, namun diharapkan pemerintah dapat merespon tuntutan mahasiswa dengan bijak dan melakukan perbaikan yang diperlukan.

Dialog antara pemerintah dan mahasiswa diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif untuk menyelesaikan masalah yang ada. Dengan demikian, harapan untuk mencapai ekonomi yang lebih adil dan demokrasi yang lebih baik dapat terwujud.

Aksi ‘Indonesia Gelap’ di Jawa Timur yang berujung ricuh setelah mahasiswa membakar keranda menunjukkan betapa kuatnya aspirasi mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah. Meskipun aksi ini berujung chaos, namun diharapkan pemerintah dapat merespon tuntutan mahasiswa dengan bijak dan melakukan perbaikan yang diperlukan. Dialog antara pemerintah dan mahasiswa diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif untuk menyelesaikan masalah yang ada.