Amerika Serikat secara tegas memveto rencana Israel yang ingin membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Keputusan ini muncul setelah para pejabat Israel mengajukan strategi serangan terbatas yang menargetkan tokoh-tokoh elite Iran, termasuk Khamenei, sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman dari Teheran.
Pejabat Gedung Putih langsung menolak rencana tersebut begitu mereka menerima informasi dari mitra intelijen Israel. Mereka menilai serangan terhadap pemimpin tertinggi Iran bisa memicu perang regional besar dan mengguncang stabilitas global. Presiden AS bersama tim keamanan nasionalnya memilih pendekatan diplomatik dan menekankan pentingnya menjaga ketenangan di kawasan.
Gedung Putih tidak hanya menghentikan diskusi soal serangan itu, tetapi juga memperingatkan Israel tentang konsekuensi geopolitik yang lebih luas jika mereka tetap melanjutkan rencana tersebut. Amerika Serikat meminta Israel menahan diri dan fokus pada koordinasi strategis, bukan aksi sepihak yang bisa memicu eskalasi ekstrem.
Meskipun menolak rencana pembunuhan Khamenei, AS tetap menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan Israel. Mereka medusa88 login meningkatkan kerja sama militer dan intelijen, namun menolak mendukung langkah yang dapat memperburuk ketegangan internasional.
Israel sendiri terus menunjukkan kekhawatiran terhadap pengaruh Iran di kawasan, tetapi veto dari AS menunjukkan bahwa tidak semua langkah agresif akan mendapatkan dukungan penuh. Dengan memveto rencana tersebut, Amerika Serikat mengambil posisi yang lebih berhati-hati, berupaya mencegah perang terbuka, dan menjaga jalur diplomasi tetap terbuka di tengah konflik yang terus membara.
