PLUTKUMKMGIANYAR.COM – Perekonomian Provinsi Jawa Barat menunjukkan kinerja yang menggembirakan pada kuartal pertama tahun 2025. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, ekonomi daerah ini tumbuh sebesar 4,98 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 4,87 persen.
Sektor Pertanian sebagai Penopang Utama
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada kuartal I/2025. Lapangan usaha ini mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 31,89 persen secara yoy. Peningkatan produksi padi dan jagung, seiring dengan pola tanam yang kembali normal, menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian.
Selain itu, sektor perdagangan juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan kontribusi sebesar 6,23 persen. Peningkatan penjualan eceran selama bulan Ramadan, terutama pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi, makanan, minuman, tembakau, serta sandang, menjadi pendorong utama sektor perdagangan.
Konsumsi Rumah Tangga dan Belanja Sosial
Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, dengan kontribusi sebesar 2,99 persen. Hal ini mencerminkan pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat pasca pandemi. Selain itu, konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 5,83 persen, menunjukkan meningkatnya belanja sosial dan aktivitas sosial masyarakat.
Neraca Perdagangan yang Positif
Pada sisi eksternal, neraca perdagangan Jawa Barat menunjukkan kinerja yang positif. Pada Maret 2025, neraca perdagangan tercatat surplus sebesar USD 2,11 miliar, dengan total ekspor mencapai USD 3,09 miliar dan impor sebesar USD 0,98 miliar. Surplus ini mencerminkan daya saing produk-produk unggulan Jawa Barat di pasar internasional.
Tantangan Inflasi dan Kebijakan Fiskal
Meskipun ekonomi Jawa Barat menunjukkan pertumbuhan yang positif, tantangan inflasi tetap menjadi perhatian. Pada Maret 2025, inflasi tercatat sebesar 0,81 persen (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,64. Kenaikan harga beberapa komoditas seperti emas, kopi bubuk, minyak goreng, cabai rawit, dan bawang merah menjadi penyumbang utama inflasi.
Di sisi fiskal, pemerintah daerah melakukan efisiensi belanja untuk menjaga stabilitas anggaran. Konsumsi pemerintah tercatat mengalami penurunan sebesar 42,62 persen pada kuartal I/2025, seiring dengan kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pada awal tahun 2025.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, ekonomi Jawa Barat pada kuartal I/2025 menunjukkan kinerja yang positif, dengan pertumbuhan sebesar 4,98 persen yoy. Sektor pertanian menjadi pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi, didukung oleh peningkatan produksi dan pola tanam yang kembali normal. Konsumsi rumah tangga dan belanja sosial juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Meskipun terdapat tantangan inflasi dan kebijakan fiskal yang ketat, kinerja positif sektor-sektor utama memberikan harapan bagi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Barat.