plutkumkmgianyar – Nunukan, Kalimantan Utara – Sebuah insiden tragis terjadi ketika staf hotel menemukan seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) meninggal setelah diduga mengonsumsi obat resep di Nunukan. Kejadian ini menarik perhatian publik dan memicu spekulasi. RSUD Nunukan, yang sebelumnya menangani kasus medis PMI ini, memberikan klarifikasi.
PMI tersebut, yang identitasnya dirahasiakan demi menjaga privasi keluarga, menginap di hotel setelah menerima perawatan medis di RSUD Nunukan. Dokter meresepkan obat untuk mengatasi kondisi kesehatannya. Namun, beberapa jam setelah mengonsumsi obat, staf hotel menemukan PMI tidak sadarkan diri di kamarnya.
Pihak hotel segera menghubungi layanan darurat dan membawa korban ke RSUD Nunukan. Sayangnya, dokter tidak bisa menyelamatkan nyawanya. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja migran lainnya mengenai keamanan penggunaan obat-obatan.
RSUD Nunukan merilis pernyataan resmi sebagai respons terhadap insiden ini. Juru bicara rumah sakit menjelaskan bahwa mereka memberikan obat tersebut setelah mengikuti prosedur standar dan sesuai diagnosis medis. “Kami selalu menilai setiap obat sesuai standar medis dan memastikan penggunaannya sesuai kebutuhan pasien,” jelas juru bicara RSUD Nunukan.
Tanggapan Masyarakat dan Pihak Berwenang
Rumah sakit juga menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki lebih lanjut. Mereka ingin memastikan tidak ada kelalaian medis dan menjawab semua pertanyaan yang muncul.
Kejadian ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk LSM yang bergerak di bidang perlindungan pekerja migran. Mereka menuntut transparansi dalam investigasi dan meminta peningkatan pengawasan terhadap penggunaan obat resep bagi pekerja migran.
Pihak kepolisian setempat menyatakan bahwa mereka sudah memulai investigasi untuk menentukan penyebab kematian. “Kami memeriksa bukti dan berbicara dengan saksi untuk mendapatkan gambaran yang jelas,” kata seorang perwakilan kepolisian.
Insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya memantau kesehatan dan menggunakan obat yang aman bagi pekerja migran. Diharapkan, instansi kesehatan dan pihak berwenang dapat meningkatkan koordinasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Para pekerja migran juga perlu mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan yang aman dan edukasi mengenai pengobatan yang benar serta risiko yang mungkin timbul.